Sebelum Akhirnya Kau Muak.

Kau masih menjadi bagian dari hari-hariku. Menjadi bagian dari malam panjangku, lewat percakapan kecil kita, yang terkadang hanya berisi tawa dan kecupan berbentuk tulisan tapi mampu membuatku tersenyum diam-diam. Juga menjadi bagian dari siangku yang menjemukan. Kau tau, mengkhayalkanmu sedikit menggelikan. Tetapi kupastikan, begitu menyenangkan.

Aku sedikit setuju dengan definisi 'bahagia itu sederhana' terdengar basi memang bahkan hampir memuakkan. Tetapi ketika kau mulai menyapaku lebih dulu lewat pesan singkat, itu membahagiakan. Sungguh. Sesederhana itu.

Iya, semua terjadi dalam diam. Begitu tertata rapi. Dan juga begitu singkat. Mengecewakan.

Menerka-nerka pikiranmu membuatku gusar. Ketika kau tertidur lelap, ntah pukul berapa, adakah aku di dalam sana? Atau ketika kau sedang tersenyum, tertawa, mungkinkah aku menjadi alasan logisnya?

Kau harus tau bahwa aku benci berharap. Aku serius. Berharap itu menyedihkan. Karena aku memang tak pernah beruntung untuk yang satu itu.

Jangan khawatir, aku tak akan bertingkah berlebihan. Sehingga membuatmu menjadi terganggu. Ini hanya seperti aku sedang bermain sendiri dengan pikiran dan perasaanku. Sama sekali tak akan melibatkanmu. Kelihatannya kau belum cukup umur untuk ikut bergabung. Akan ada waktunya, bung.

Kalo 'seandainya' itu tidak menakutkan, kalo 'seandainya' itu tidak tergolong dalam harapan, aku hanya ingin mendapatkan kesempatan. Kesempatan dimana aku tak lagi hanya tersenyum saat menatap punggungmu. Dimana jantungku langsung deg-degan hbegitu mendengar suaramu. Tetapi kesempatan dimana tatapan itu tertuju untukku, tawa itu tercipta karenaku. Nyata. Dan memang, suatu saat nanti. Sebelum akhirnya kau muak dengan ketidakmasukalanku.

Sudahlah, jangan tertawa. Ini tidak lucu. Seperti yang kukatakan, aku serius. Aku hanya begitu susah mendefenisikannya. Karena ini berbeda. Belum pernah terjadi.
Dan kau, alamat tulisan ini ditujukan, tutup matamu. Jangan baca lagi jika ini kau anggap konyol!

Selamat malam. Semoga perjalananmu menyenangkan.