Baris demi baris kuresapi dengan mendalam.
Nada-nada yang membentuk melodi indah kunikmati setiap incinya.
Betapa cocoknya lagu ini dengan frekuensi keadaan hatiku sekarang.
"Mengagumi Diam-Diam" "Pengidola yang Pengecut" ...
yah, seperti itulah :)
Perjalanan cinta monyetku tak pernah lepas dari hal-hal semacam itu.
Selalu saja berkubang disana.
Setidak berhasil inikah aku? hahahaha *abaikan
Aku selalu saja menjadi pecundang yang lebih memilih diam dibanding berteriak dengan sangat lantangnya.
Aku tidak seberani itu.
Mungkin karena aku salah seorang pemuja harga diri yang sangat tinggi.
Terkadang aku lebih mau mengambil keputusan untuk tetap berkutat pada keadaan patah hati yang selalu saja kunikmati sakitnya.
Dengan meyakinkan diri sendiri bahwa esok akan jauh lebih baik :)
Dan sekarang, disaat aku kembali mulai menyukai seseorang, aku harus segera menelan rasa suka itu mentah-mentah. Sebelum kenyataan 'itu' menamparku kembali.
Bahwa aku akan tetap menjadi sebatas pengagum rahasia yang sebentar lagi akan terkikis termakan waktu.
0 komentar:
Posting Komentar