"Kau baik-baik saja?" suara itu sontak membuyarkan lamunanku. Kupandangi lekat-lekat pria mancung yang sekarang sedang tersenyum menatapku.
"Aku sedang bertanya, apa kau sedang dalam keadaan baik?" tanyanya ulang.
"Ah ya, seperti yang kau lihat. Aku tak apa-apa. Tenang saja." jawabku sekenanya.
"Tapi yang terlihat olehku tak seperti itu."
"Berarti pandanganmu yang tak dalam keadaan baik. Permisi." aku berlalu pergi, begitu saja.
Kutinggalkan lelaki tak bernama itu sambil berpikir, 'benarkah aku sedang baik-baik saja?' ntahlah. Dengan segala kerumitan yang terjadi belakangan ini, membuatku terlalu takut untuk berpikir tentang hari esok.
Begitu banyak hal yang terjadi dalam waktu singkat, memaksaku mendewasakan diri. Mengajarkanku bertanggung jawab akan apa yang dulunya selalu kuabaikan. Bukannya waktu selalu berputar? Mungkin aku sekarang sedang menginjak titik terbawah.
Keadaan sekarang membuatku lupa bersyukur dan terlalu banyak menuntut. Tanpa berpikir tentang mereka yang bernasib tak lebih baik disekelilingku.
Mungkin aku memang masih baik-baik saja, hanya terlalu takut berpikir bahwa aku sedang baik-baik saja.
Semua akan baik-baik saja jika kita berpikir baik.
BalasHapussetuju :)
Hapus