Jumat, 01 Juni 2012

Ingin Kembali Berpijak di Masa Itu..

Aku ingin kembali berpijak dimasa lalu. Masa dimana yang tercipta hanya tawa.
Tak terdapat beban-beban kepenatan akan masalah yang timbul karena kecerobohan. Terutama kecerobohan hati.

Dulu, aku belum mengenal itu semua. Belum tau rasanya mengagumi. Belum mengerti tentang patah hati. Dan belum peduli terhadap lawan jenis.

Aku menghabiskan waktu untuk bermain.
Seakan aku hidup hanya untuk terus bersenang-senang.

Detik berganti tahun mengiringi pertumbuhanku. Setahap demi setahap kutinggalkan tingkah kekanakkan itu. Dan mulai masuk ke dalam suatu perjalanan baru yang memaksaku untuk lebih bersikap dewasa.

Dalam proses-proses kedewasaan itu, tatkala masalah-masalah dengan berbagai perbedaan kapasitas mengunjungiku dengan senang hati. Mereka menjatuhkanku. Lalu mencemoohku. Menganggap aku lemah, tetapi secara tidak langsung mengajarkan aku untuk bisa bangkit dan menunjukkan bahwa aku kuat. Aku memang lebih kuat dari perkara-perkara itu. Tau? Aku sanggup. Aku masih sanggup. Dan akan selalu sanggup.

Hingga perlahan, perkara-perkara itu mengunjungi bagian paling sensitif dihidupku, HATIKU.
Aku tak mengerti itu perasaan apa. Aku yang masih awam seakan dibuat bingung sama rasa yang bahkan aku tak tahu harus menyebutnya apa. Rasa yang tercipta untuk seseorang yang bahkan tidak aku kenal dengan baik.
Rasa tertarik kah? Apakah aku yang baru saja menginjak usia enambelas tahun sudah pantas mengalami perasaan itu?

Andai saja belum pantas, mengapa rasa itu datang secepat ini? Disaat aku bahkan belum mempersiapkan sesuatu apapun untuk menyambutnya.
Dan ketika aku sedang dibuai sama keindahan yang ditawarkannya, ketika perasaanku sedang melambung tinggi ke angkasa, mengapa dengan seketika aku dihempaskan lagi dengan hebatnya pada kenyataan yang sangat sulit untuk aku terima keadaannya?

Aku ragu, apa aku masih bisa untuk tetap bertahan? Dengan selalu menutup mata dan telingaku pada kenyataan yang selalu saja mengusikku tak karuan?

Tetapi pada akhirnya aku lebih memutuskan untuk menjadi seorang yang pengecut. Lagi lagi, aku memilih untuk menjadi pecundang. Lari dari kenyataan dan terus meratapi diri sendiri.
Yah, setidaknya aku pernah merasakannya. Bagaimana lanjutannya, aku tak mau ambil pusing, walau hatiku selalu saja meronta tak terima.
Pikiran dan hatiku memang tak pernah sejalan. Selalu saja bertentangan :D

Aku benar-benar ingin kembali ke masa itu, masa lalu.
Masa dimana aku belum tau apa-apa dan belum mengenal seseorang lebih dari siapa-siapa.

0 komentar:

Posting Komentar