21.46 WIB.
Hallo kamu. Baiknya aku memanggil kamu dengan sebutan apa ya?
Abang? ahahaha masa cowok kece kayak kamu kebanding sama abang-abang tukang becak :p
Kakak? huh, rasa-rasanya kita tidak seakrab itu deh -_-
Sayang? Beb? Honey? asli, ini mah kamseupay eeww WTH!!!
Yauda deh, nggak usa dipanggil apa-apa, noname aja, biar agak misterius gitu *ciyeelaaaah
Heh kamu si Mr. Noname, tau tidak kalau aku disini sedang menahan suatu perasaan yang aku rasa tidak pantas untuk aku rasakan (ahaha ribet ya bahasaku? -_-)
Semacam suatu perasaan dimana hatiku itu nggak bisa tenang, seperti bergetar perlahan, sangat pelan. Jantungku semakin sering memompa darah dengan kecepatan maksimal. Kemudian otakku, yah kamu tahu, otakku selalu saja dibingungkan sama bayanganmu yang tidak pernah mau berhenti berlarian di atas sana..
Kamu tahu itu perasaan apa? Hei Mr. Noname jawab! Jangan diam begitu saja u,u
Aku sepertinya dibingungkan sama suatu perasaan yang tidak pernah mau aku pusingkan. Semakin aku mengelak, dan semakin aku menyangkalnya, perasaan yang aku tak tahu harus menyebutnya apa itu semakin menggerogoti setiap saraf ditubuhku. Hingga ketika saraf-saraf tersebut berkontraksi dengan otakku, timbul keinginan untuk segera bertemu denganmu. Iya, sekedar melihatmu tersenyum, melihatmu tertawa, melihatmu, melihatmu, bla, bla, bla..
Apa yang seperti itu dinamakan rindu? Hah, mengapa terkesan serumit itu sih?!
Serasa bukan hatiku saja yang bekerja untuk memproduksi perasaan rindu itu, tetapi semua organ dan saraf ditubuhku ikut bekerjasama. Membuat aku hampir merasa gila (ah, ini sih rindu yang dilebai-lebaikan XD) Membuat otakku tak pernah berhenti merangkaikan khayalan-khayalan indah bersamamu. Membuat telingaku serasa selalu saja mendengar lantunan suara beratmu. Membuat mataku hampir tak pernah bisa terkejam dengan mudah dikala malam lantaran selalu saja menghasilkan gambaran-gambaran bayangmu dalam berbagai pose mengesankan.
Ah, betapa menyenangkannya bisa merasakan perasaan yang sering orang menamainya rindu itu. Tetapi betapa rumitnya mencerna lalu menguraikannya secara logika tentang apa yang terasa ini!!
Mr. Noname (sayang -_-), bertanggungjawablah!! Jangan seenaknya begitu!!
Kamu telah mengajak aku terbang dengan segala kemahamenawanmu, tetapi mengapa kamu tidak mau menggenggam tanganku diatas sana, mengapa kamu lalu terbang berlawanan arah dan membiarkan aku yang baru saja belajar terbang bersamamu jatuh terhempas tanpa belas kasihan? Haaaaaah??? *emosi tingkat dewa*
Iya, aku tahu. Iya, kamu kamu tidak pernah tahu sama apa yang aku rasa ini.
Iya, itu semua hanya asumsi hasil produksi dari kejeniusan otak bodohku saja -___-
Aku saja yang menganggap kamu itu PHP! Tapi kamu hampir pantas memiliki label PHP kok :p
Kamu saja yang terlalu sok cool tebar pesona, lalu kemudian mengumbar senyum seenak jidat, tanpa kamu sadari ternyata ada seorang cewek bodoh yang dengan kebodohannya mau saja terbodoh-bodohi oleh senyuman itu hehehe Sedahsyat apa sih memangnya itu senyuman? Huh, untung saja aku tidak sebodoh itu *eh
Tetapi kamu tau tidak Mr. Noname, aku rasa aku tidak terlalu memusingkan diri ketika harus dianggap bodoh karenamu. Tenang saja, aku takkan peduli :D
Aku rasa sih Dia, iya, Dia yang memiliki kuasa penuh atas aku dan kamu, pasti uda merencanakan sesuatu hal yang sangat indah untuk kita (berdua hehe). Kamu tahu mengapa aku yakin? Sederhana saja, karena aku dipertemukan dengan kamu.
Aku percaya, kejeniusan otak-Nya telah merangkaikan suatu cerita cinta yang luar biasa indah, dimana kelak aku dan kamulah pemeran utamanya.
Tunggu saja ;)
0 komentar:
Posting Komentar