Dia yang saat itu hanya mengenakan celana pendek hitam tak bercorak, terlihat sedang asik dengan sebilah papan ditangannya. Dia terus membolak-balik papan itu, lalu sebentar mengecek secara detail, kemudian membersihkannya, sekedar mencari tahu apakah papan berwarna putih itu terlihat bersih mengkilat tanpa lecet serta tempelan debu-debu pasir putih di sekitarnya.
Aku terus memperhatikannya. Memperhatikan setiap senti dari pergerakkan tubuhnya. Seakan kedua mataku enggan berpaling lagi darinya. Iya, dia memiliki semacam daya tarik yang aku pun tak tahu bentuknya seperti apa. Tetapi yang jelas aku benar-benar ingin terus memperhatikan laki-laki dengan tato yang penuh dikedua tangannya itu.
Tak berapa lama kemudian, dia memutuskan berjalan menuju sebuah losmen yang memang terletak di pinggir pantai itu, mungkin tempat tinggalnya selama berada di daerah itu. Sejenak, aku merasa kehilangan sosok jangkung tadi. Sosok manusia antah berantah yang berhasil menghilangkan kebosananku di pantai seindah ini. Hahaha dia memang terlihat lebih menarik dibanding pantai yang sedang aku kunjungi itu, pantai yang indah dengan ombak besarnya, membuat pantai ini menduduki posisi kedua dengan ombak besarnya setelah Hawaii.
Gulungan-gulungan ombak yang kemudian memecah batu karang membuyarkan lamunanku, oh ternyata sejak tadi aku terus memperhatikan losmen bercat putih itu. Aku baru tersadar bahwa sosok yang telah mencuri perhatianku sedang berjalan menyusuri karang tepi pantai sambil menenteng papan putih tadi. Oh ya, dia juga telah mengenakan bajunya, lengan panjang berwarna hitam, tampak sepertinya baju itu ketat ditubuhnya, karena kemudian membentuk lekuk tubuhnya dengan sempurna, wew terlihat sedikit seksi ahayyy..
Setelah mencapai ujung dari karang berbatuan itu, dia lalu melompak ke laut dan berenang di atas papan putihnya, papan selancarnya. Dia berenang agak jauh ke tengah lautan, kemudian ketika terlihat ombak menggulung dan mulai membesar, dia lalu membalikkan badan dan berusaha untuk berdiri di atas papan selancarnya dan mulai berselancar. Dia berselancar mengikuti ombak yang terus menggulung ke arah tepi pantai. Dan kemudian dia terhempas, terjatuh, dan sesaat terlihat menghilang ditelan gulungan-gulungan ombak besar itu tadi. Tapi tak lama dia terlihat lagi, hempasan ombak yang membuatnya beberapa kali terjatuh, samasekali tidak menyurutkan nyalinya untuk kembali mencoba. Iya, karena kemudian ia lalu berdiri dan mulai berselancar kembali. Dia terlihat keren di atas papan putih itu. Dia bergerak dengan lihai, menyeimbangkan tubuhnya dan mengikuti irama gulungan ombak. Sepertinya dia jago juga. Terbukti dari dia bisa bertahan lama di atas papan selancarnya. Dan aku rasa dia juga tipe orang yang pantang menyerah. Terlihat dari dia yang terus saja kembali mencoba walau beberapa kali terjatuh dihempas gulungan-gulungan ombak tadi.
Ah betapa menyenangkan memandanginya terus. Melihatnya yang terus saja menikmati permainan papan selancarnya bersama ombak-ombak besar itu. Kulit putihnya tadi pun mulai terlihat semakin memerah akibat teriknya sinar matahari siang itu. Buih-buih air sisaan terpaan ombak juga terlihat di rambut ikalnya, dan ketika dia menggeleng-gelengkan kepalanya, buih-buih air itu tersebar kesana kemari, kembali menyatu dengan lautan.
Sayang, keasikkanku memandangi sosok manusia yang bukan kewarganegaraan Indonesia itupun harus terhentikan, akibat suara-suara sumbang yang menyuruhku untuk kembali ke mobil dan memulai perjalanan kami kembali ke kota ini.
Yapss aku kehilangan si bule jangkung dengan rambut ikalnya, kehilangan si bule berbola mata biru serta hidung yang begitu mancung. Kehilangan si bule kece sebelum tanpa tahu nama dan memotretnya terlebih dahulu.
Selamat tinggal bule kece, kalau memang kita berjodoh pasti ketemu lagi :*
0 komentar:
Posting Komentar