yang sekarang sedang aku rasakan ;)
Awalnya, matamu dan senyummu
tidak berarti apa-apa bagiku. Sapa lembutmu, tutur katamu, bukan menjadi alasan
senyumku setiap harinya. Semua mengalir
begitu saja, kita tertawa bersama, kita menghabiskan waktu bersama, tanpa tahu
bahwa cinta diam-diam menyergap dan menyeringai santai dihatiku. Kita
saling bercanda, menertawakan diri sendiri, tanpa tahu bahwa rasa itu menelusup
tanpa ragu dan mulai mengisi labirin-labirin hatiku yang telah lama tak diisi
oleh seseorang yang special.
Tatapan matamu, mulai menjadi hal yang tak biasa dimataku. Renyah
suara tawamu, menghipnotis bibirku untuk melengkungkan senyum manis, menyambut
lekuk bibirmu yang tersenyum saat menatapku. Aku tahu semua berubah menjadi
begitu indah, sejak pembicaraan yang sederhana menjadi pembicaraan special yang
begitu menyenangkan bagiku. Aku bertanya
ragu, inikah kamu yang mampu membuatku melamun sepanjang waktu?
Tanpa kusadari, namamu sering kuselipkan dalam baris-baris doa. Diam-diam aku senang menulis tentangmu, tersenyum tanpa sebab sambil terus menjentikkan jemariku. Tanpa kesengajaan, kau hadir dalam mimpiku, tertawa dan bercanda mesra bersamaku, sesuatu yang belum tentu ku temukan dalam dunia nyata saat aku terbangun nanti. Hari-hariku kini terisi oleh hadirmu, laju otakku kini tak mau berhenti memikirkanmu, aliran darahku menggelembungkan namamu dalam setiap tetes hemoglobinnya. Berlebihankah? Bukannya makhluk Tuhan selalu bertingkah berlebihan ketika sedang jatuh cinta?
Saat
menatap matamu, ada kata-kata yang sulit keluar dari bibirku. Saat mendengar
sapa manjamu, tercipta rasa yang begitu lemah untuk kutunjukkan walaupun aku
sedang berada bersamamu. Aku lumpuh dan
bisu, saat menatap matamu dan mendengar suaramu. Astaga Tuhan, ciptaanMu
yang satu ini benar-benar membuatku frustasi..
Berani-beraninya kamu mengganggu
pola makan dan jam tidur malamku. Siapa kamu? Ah, selain indah ternyata kamu
juga pandai mengganggu pikiran seseorang, sehingga otakku hanya berisi kamu, kamu, dan kamu dalam berbagai bentuk!
SEPERTINYA AKU MENCINTAIMU
Dengan
kebisuan-kebisuan yang kau sampaikan padaku. Kita hanya berbicara lewat tatapan
mata, kita hanya saling mengungkap rasa lewat sentuhan-sentuhan kecil.
SEPERTINYA AKU MENCINTAIMU
Karena aku
sering merindukanmu. Karena aku bahkan tak tahu mengapa aku bias begitu
menggilaimu.
SEPERTINYA AKU MENCINTAIMU
Kepada kamu, yang masih saja tak
mengerti perasaanku.
-dwitasari-

0 komentar:
Posting Komentar